Solat sunnat memang sangat dianjurkan dalam agama, bahkan dapat menjadi nilai lebih pada tingkatan derajat seorang muslim, yang tentunya setelah dapat memenuhi solat fardhu yakni solat lima waktu. Tapi anjuran solat tersebut terletak pada solat yang memang disyariatkan dalam agama, dalam arti mempunyai dalil yang konkret. Karena solat adalah jenis IBADAH MAHDHOH yang mana dilarang menciptakan BENTUK ibadah baru dalam agama.
Adapun Solat Roghoib pada bulan Rojab, Solat Nisfu Sa'ban, Solat hari 'Asyuro dan Solat Baroah pada hari jum'at di akhir Romadhon.
Maka dalam kitab Irsyadul 'Ibad dikatakan semua solat-solat tersebut adalah BID'AH MADZMUMAH, yang mana pelakunya BERDOSA. Adapun hadist tentang solat-solat tersebut adalah MAUDHU' (palsu) yang BATHIL
(I'anatut Tholibien 1/270-271)
Solat Roghoib dan Solat Nisfu Sa'ban adalah termasuk Bid'ah Qobihah Madzmumah (tercela) dan hadistnya adalah MAUDHU'. Sedangkan Solat Baroah adalah MUHARROMATUN SYADIDATUN
(Fatawil Kubro 1/307)
Begitu juga dijelaskan oleh Imam An Nawawi bahwa solat Roghoib dan Solat Nisfu Sa'ban adalah Bid'ah Munkaroh Qobihah (bid'ah munkar serta tercela)
(Majmuk Syarh Muhazdab 4/56)
Adapun Solat Birrul Walidain, Waj'uladros, Liqodho'idain dan lain sebagainya menurut Hasil Mukatamar NU ke-25 di Surabaya, adalah TIDAK SAH dan HARAM hukumnya. Dengan merujuk ibarot kitab Tuhfatul Muhtaj. Namun jika hanya melakukan solat sunnat mutlak dan berdoa sesudahnya maka solat tersebut sah-sah saja. (Ahkamul Fuqoha' 250)
Wallohu A'lam Bishowab
----------------------------------------------
Daftar Pustaka:
I'anatut Tholibien_Ahmad Nabhan Surabaya
Majmuk_Syamela
Fatawil Kubro_DKI baerot lebanon
Ahkamul Fuqoha'_Dinamika Press Surabaya
0 komentar:
Posting Komentar