السلا م عليكم ورحمة الله وبركاته
Sebagai umat muslim pastinya menyakini bahwa Al quran adalah kitab terakhir yang diturunkan oleh Alloh di dunia ini. Dan membacanya akan mendapatkan pahala walaupun hanya satu ayat, tanpa harus dengan niat. Bahkan setiap solat kita diwajibkan membaca salah satu surat dari Al quran yakni surat Al fatehah
Tentunya semuanya itu dengan dibaca tidak dilihat atau hanya disentuh saja. Untuk membacanya pastinya kita tidak boleh seenaknya seperti bahasa arab biasa, karena ini jelas Firman Alloh yang diturunkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW. Maka dari itu, dalam membaca Al quran kita harus mengetahui bagaimana tata cara membacanya. Yaitu dengan sebuah ilmu yang disebut dengan Tajwid
قال الله تعالى في القرآن الكريم
وَرَتِّلِ الْقُْْرْآنَ تَرْتِْيْلَا
وقال سيدنا علي بن أبي طالب كرم وجهه:
الترتيل تجويد الحروف ومعرفة الوقوف
Pengertian Tajwid
Tajwid jika dilihat dari segi bahasa adalah bentuk sighot masdar TAJWID ( تجويد ) yang mempunyai arti membaguskan atau membuat bagus, yang berasal dari fi'il madhi JAWWADA ( جود ) lebih tepatnya mengikuti bab Tsulasti Mazied Ruba'i.
وهو اعطاءالحروف حقها {*} من صفة لها ومستحقها
Namun menurut istilah, tajwid adalah menetapkan bacaan huruf Al Quran dengan semestinya. seperti membaca qolqolah pada huruf yang mempunyai sifat qolqolah, membaca idghom pada huruf yang seharusnya di idghom dan lain sebagainya.
Hukum Tajwid
Sedangkan hukumnya belajar tajwid adalah WAJIB. Ini dikatakan kitab nadhom Jazariyah yang bunyinya
والأخذ بالتجويد حتما لازم {*} من لم يجود القرٱن ٱثم
Belajar ilmu tajwid wajib hukumnya, bagi orang yang membaca Al quran tanpa ilmu tajwid itu hukumnya berdosa
Kemudian lebih dijelaskan lagi di dalam syarahnya yakni kitab Minahul Fiqriyah hal 19
(والاأخذ بالتجويد حتم لازم) جمع بينهما... الج
..... فرض لازم وحتم دائم ثم هذا العلم لا خلاف في انه فرض كفاية والعمل به فرض عين في الجملة على صاحب القراءة ورواية ولوكانت القراءة سنة
Wajib yang dimaksudkan adalah FARDHU KIFAYAH, dan ini tanpa adanya khilaf atau pebedaan pandapat, tetapi mengamalkanya adalah FARDHU 'AIN secara umum (tidak
diharuskan terperinci). Walaupun membaca alquran itu sunnat.
Maka menjadi jelas kita tidak boleh sembarangan dalam membacanya kecuali kita itu sedang dalam proses belajar. Karena yang namanya belajar sepantasnya jika terdapat kekeliruan. Atau kita sudah bersungguh-sungguh belajar tajwid dan berusaha semampu kita, tapi masih juga keliru.
Namun apa jadinya jika ada orang yang membaca Al quran sudah keliru dan salah namun tidak mau belajar ilmu tajwid?
قال النبي صلى الله عليه وسلم : رب قارئ للقرآن والقرآن يلعنه
banyak dari para pembaca Al quran tapi Al quran yang dibaca malah melaknatinya
Kemudian juga kutipan nadhom Al Jazariyah yakni
وهو ايضا حلية التلا وة {*} وزينة الأداء والقراءة
Dan tajwid itu dapat menjadikan hiasan suatu bacaan dan dapat menjadi hiasan ahli ada (murid yang sedang belajar dihadapan guru) dan ahli qiroat
Dan tentunya, jika seseorang dalam membaca Al quran disertai dengan tajwid maka dapat menghiasi suara di dalam membacanya walaupun tanpa suara yang indah. Apalagi jika ditambah dengan lantunan suara yang indah, tentunya orang akan suka mendengarnya.
Maka di dalam kitab Fathul Manan menerangkan bahwa dapatnya kita membaca Al quran dengan tajwid harus melakukan tiga perkara yaitu
- Harus belajar kepada guru yang mahir (ahli) supaya dapat langsung mempraktekkan ilmj tajwid tersebut. Jadi tidak otodidak.
- Bersungguh-sungguh belajar melatih lisan hingga lisan ini terbiasa dan benar pengucapanya, sebab jika belum lancar maka tidak akan bisa menetapkan tajwid yang semestinya.
- Mengetahui ilmu tajwid yakni teori-teori dalam tata cara membaca Al quran dengan benar, seperti sifat bacaan, waqof dan lain sebagainya.
Wallohu A'lam bishowab
Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin
Sekian dan terima kasih
والسلا م عليكم ورحمة الله وبركاته
Daftar pustaka
- Nadhom Jazariyah dan terjemah_Maktabah Muhammad bin Ahmad Nabhan Wa awladah Surabaya
- Fathul Manan_Muhammad Maftuh bin Bastul Birri.Lirboyo Kediri
- Minahul Fiqriyah_Al Hidayah Surabaya
0 komentar:
Posting Komentar