Lailatul Qodar adalah salah malam yang mungkin paling ditunggu-tunggu oleh sebagian kalangan. Tentunya bagi yang memahami hikmah di balik malam tersebut.
Alloh berfirman dalam surat Al Qodr
ﺇِﻧَّﺎ ﺃَﻧْﺰَﻟْﻨَﺎﻩُ ﻓِﻲ ﻟَﻴْﻠَﺔِ ﺍﻟْﻘَﺪْﺭِ
Kurang lebih artinya:
"Sesungguhnya telah aku (Alloh) turunkan (Al Quran) pada malam Lailatul Qodar"
Penafsiran ayat tersebut adalah pada malam Lailatul Qodar Al Quran diturunkan dari Lauhil Mahfudz pada langit dunia dengan jumlah satu (seluruh Al Quran). Yang kemudian, ditulis dalam satu suhuf yang diletakkan di "BAITUL 'IZZAH". Selanjutnya Al Quran diturunkan secara bertahap kepada Rosululloh dengan perantara Malaikat Jibril dengan kurun waktu 20 atau 23 tahun (salah satu pendapat).
(Hasyiyah Showi ala Tafsir Jalalain 4/451-452)
Yang dimaksud Lailatul Qodar (ليلة القدر) adalah Lailatul Hukmi (ليلة الحكم) malam ditentukannya takdir. Ini juga senada dengan tafsiran dalam kitab Hasyiyah Jamal alal Jalalain, Tafsir Al Qurthubi dan Imam Mujahid.
(I'anatut Tholibien 2/256 & Hasyiyah Showi 4/451)
Disebut Qodar (takdir) dikarenakan Alloh Ta'ala menetapkan takdir atas segala sesuatu yang dikehendakinNya pada tahun ke depan. Dari perkara mati, ajal, rizki dan lain sebagainya. Yang kemudian takdir itu dikawal oleh empat kepala Malaikat yaitu Jibril, Mikail, Isrofil dan 'Azroi'il.
(I'anatut Tholibien 2/256 & Hasyiyah Showi 4/451)
Perlu kita ketahui bahwa maksud disini bukan membuat takdir baru, melainkan menetapkan takdir. Yang selanjutnya Malaikat diperintahkan oleh Alloh dalam perkara takdir tersebut. Karena sebagai muslim tentu berkeyakinan bahwa Alloh sudah mentakdir segala urusan sebelum diciptakannya langit dan bumi. (I'anatut Tholibien 2/256)
Sebagian pendapat mengatakan bahwa disebut Lailatul Qodar dikarenakan keagungan serta kemulyaan malam tersebut. (Syarah Muslim 8/43)
Kemudian Alloh berfirman:
#ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺩْﺭَﺍﻙَ ﻣَﺎ ﻟَﻴْﻠَﺔُ ﺍﻟْﻘَﺪْﺭِ # ﻟَﻴْﻠَﺔُ ﺍﻟْﻘَﺪْﺭِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ
ﺗَﻨَﺰَّﻝُ ﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُ ﻭَﺍﻟﺮُّﻭﺡُ ﻓِﻴﻬَا ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﺃَﻣْﺮٍ # ﺳَﻠَﺎﻡٌ ﻫِﻲَ ﺣَﺘَّﻰ ﻣَﻄْﻠَﻊِ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ
Kurang lebih artinya:
"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya karena untuk mengatur segala urusan Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar"
Malam Lailatul Qodar lebih baik dari seribu bulan. Yakni beramal sholih di malam itu lebih baik daripada seribu bulan yakni 83 tahun lebih 4 bulan
Maka akan sangat beruntung sekali orang yang dapat beribadah pada malam itu. Hanya saja Lailatul qodar adalah malam yang tidak dijelaskan bahkan dirahasiakan oleh Alloh tentang kapan terjadinya setiap tahunnya. Namun Nabi pernah bersabda
تَحَروا لَيلَةَ القَدرِ في العَشرِ الأوَاخِرِ مِن رَمَضَان
Kurang lebih artinya:
"Carilah Lailatul Qodar di dalam sepuluh hari terakhir"
Kemudian Nabi juga bersabda
أرَى رُؤيَاكُم في العَشرِ الأوَاخِرِ فاطلُبُوهاَ فِي الوِترِ مِنها
Kurang lebih artinya:
"Aku bermimpi seperti mimpi kamu sekalian di dalam sepuluh hari terakhir, maka carilah di dalam pada malam yang ganjil"
(Syarah Sohih Muslim 8/43-44)
Ini salah satu tanda bahwa jatuhnya Lailatul Qodar pada umumnya pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir. Dan masih banyak hadits yang menceritakan Lailatul Qodar
Imam An Nawawi dan lainnya memilih berpendapat bahwa malam lailatul qodar berpindah-pindah waktunya (Fathul Muin)
Adapun maksud dari malam Lailatul Qodar tidak berpindah dalam konteks ini adalah tidak pindah pada bulan selain Romadhon. Yang pada umumnya terjadi pada 10 malam terakhir di bulan Romadhon saja, begitulah ucapan Imam Hanafi dan Imam Syafi'i (Hasyiyah Showi 4/355)
Imam Ghozali dan para ulama lainnya menjelaskan kaidah umum yaitu kebiasaan umum jatuhnya Malam Lailatul Qodar dapat dihitung melalui awal bulan Romadhon. Tetapi juga ada pendapat yang lainnya.
AWAL BULAN | QOUL KE-1 ImamGhozali dan lainnya |
QOUL KE-2 |
SENIN | Malam ke-21 | Malam ke-29 |
SELASA | Malam ke-27 | Malam ke-25 |
RABU | Malam ke-29 | Malam ke-27 |
KAMIS | Malam ke-25 | Malam ke-21 |
JUMAT | Malam ke-27 | Malam ke-29 |
SABTU | Malam ke-23 | Malam ke-21 |
MINGGU | Malam ke-29 | Malam ke-27 |
Adapun tanda-tanda telah jatuhnya Lailatul Qodar maka para ulama menjelaskan bahwa sedikit suara gonggongan anjing dan suara keledai, siangnya langit begitu cerah bagitu juga matahari tampak bersih, air laut dapat berubah tawar dan lain sebagianya. Wallohu A'lam bishowab
(Hasyiyah Showi alal Jalalain 4/455)
Para ulama juga menjelaskan bahwa pada malam tersebut dianjurkan banyak berdoa, istighfar, sholawat, zikir atau bacaan-bacaan lainnya yang mengarah kepada ketaqwaan. Menghidupkan malam tersebut dengan memperbanyak ibadah. Yang mana sesungguhnya ibadah diperintahkan bukan hanya pada malam itu saja. Namun paling tidak kita berusaha untuk mendekatkan diri setiap waktu, lebih-lebih pada malam Lailatul Qodar.
Beruntung sekali orang yang dapat beribadah pada malam itu, karena malam Lailatul Qodar lebih baik daripada seribu bulan. Jika disitu diisi dengan ketaqwaan. Tetapi jika semua itu kosong dengan ibadah, apalah arti Lailatul Qodar.
Wallohu A'lam bishowab
Sumber:
- Syarah Shahih Muslim (juz 8 hal.43-50) - Darut Taufiqiyah li Turots Mesir
- Hasyiyah Showi ala Tafsir Jalalain (juz 4 hal. 451-455) - Al Haromain Indonesia
- Fathul Mu'in bisyarhi Qurrotul 'Ain bimuhimmatiddien - dicetak dalam kitab I'anatut Tholibien
- Hasyiyah I'anatut Tholibien (juz 3 hal. 256-258) - Maktabah Ahmad Nabhan Surabaya
0 komentar:
Posting Komentar